Kamis, 17 Maret 2011

CERITAKU PADA BULAN


Apa kabarmu duhai bulan pernama
Kau datang lagi malam ini dengan sejuta pesona indah pancaran-Nya
Kau ingin menghibur di tengah sepiku?
Ah…senyummu selalu menjadi tanya dalam hati
Kenapa? Kau mentertawaiku?
Aku memang sendiri, aku memang dalam sunyi
Kau tersenyum lagi Kenapa? Kau mengejekku?
Bukankan selama ini kau yang mengerti aku?
Atau karena kau tau kabut biru yang menyelimuti hatiku?
Apa kau bilang? Aku sedang bermimpi? Tapi aku merasai, Bulan
Apa kau bilang? Tak ada sesuatu yang bisa dimiliki?
Hhhmm…aku coba memaknai
Bukankan semua ini jauh dari anganku?
Ah bulan, terkadang kau bijak juga, kau benar
Jika memiliki diriku sendiri saja aku tak mampu,
Kenapa aku bermimpi bisa memiliki apa yang bukan milikku?
Sejati hanya milik Sang pemilik sejati
Sejati bukanlah nyata ketika bisa menggenggam sebentuk hati
Tapi keinginan tulus untuk menjaga suci putih hati
Keinginan untuk merengkuhnya, hanya akan membuatnya semu.
Biarkan dia tetap menjadi milik Sang Sejati
Cukup bagiku untuk merasakan sinarnya, merasakan tulus arti kebaikannya
Ah Bulan, ternyata kau memang paling bisa…
Hei, lihat aku kembali tersenyum malam ini
Ternyata tanpa memilikinya pun aku bisa memaknai
Karena aku percaya dia selalu ada. Ya, karena sejatinya benar tulus
dari hati hati yang ingin bertaut karena-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar