Kamis, 17 Maret 2011

NYANYIAN RINDU

Sepi malam di penghujung malamnya
Langit tenang, tanpa bintang, tanpa teman, tanpa pesan
Pemilik cahaya malam mulai meredup, pelan namun pasti kembali ke peraduan
Tentulah bukan karena inginnya
Ah, Indahnya keterikatan, santunnnya ketaatan
Andai aku mampu merayunya untuk berlama lama menghias angkasa
Tentulah akan kujadikan dia pelita dalam hati, yang redup nyala tak menentu
Namun, lagu rindu terus mengalir
Mengalun lembut, bagai peri kecil menari di atas permadani awan putih
Duhai yang berhak atas rasa rinduku,
Jika tak Kau ijinkan rinduku bermuara untuknya
Gubahlah nyanyian rinduku sebagai lantunan doa di setiap tapak langkahnya
Doa tulus, tanpa syarat
Wahai Yang berkuasa atas hati,
Jangan pula Kau jadikan hatiku tertawan dalam cinta tak bersapa
Begitulah kesederhanaan, selalu datang memancarkan kharismanya
Hingga hati tak berterali, terkadang lalai ta terkendali
Tersesat, dalam belantara rimba penuh pesona
Rabb Sang Pemilik Cinta Sejati
Jika tak Kau ijinkan pula ku berikan cinta selain untuk-Mu
Maka ijinkan aku merengkuhnya, walau hanya sebatas kata.
Jangan pula Kau tinggalkan aku, dalam balutan cinta tak bermakna.
Dan nyanyian rindupun tetap dan akan terus mengalir, Indah…
Entah sampai kapan
Mungkin nanti, saat dipertemukannya apa yang telah ditentukan oleh-Nya
Sebait doa teriring, semoga Engkau pun mengijinkannya melantunkan lagu yang sama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar