Sabtu, 19 Maret 2011

Hidup itu seperti Air

Ada dua benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi
seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada
sahabatnya : “Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang
lemah dan lunak”. Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.


Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan
mengatasi segala rintangan yang ada di sana . Aturannya : “Barang siapa
dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan
menang” Besi dan air pun mulai berlomba : Rintangan pertama mereka ialah
mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan
tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke
batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh
menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan
batu-batuan itu.



Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan
bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya
tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya
saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.


Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini. Rintangan kedua mereka
ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar
gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor
yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi
celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia
berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin
terluka.


Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah
itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa
dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba
dengan cepat didasar gua. Score air dan besi 2 : 0


Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan
tiba di luar gua besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu
harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : “Score kita 2 : 0,
aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan
terakhir ini !”


Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi
rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya
untuk menguap.
Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin
untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai
hujan. Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0.



Jadikanlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu
dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit
demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras.
Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih
bukan dengan paksaan dan kekerasan.
Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan
keinginan untuk membela diri.


Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel
dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan
tidak ada yang bertentangan dengan dia. Air tidak putus asa, Ia tetap
mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa.
Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi
masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri
menjadi uap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar